Jumat, 22 September 2017

Belajar Bersama Para Guru Agama Katolik Kota Surakarta dalam Peningkatan Kompetensi

Beberapa hari menjelang Tahun Pelajaran Baru 2017/2018, datanglah permintaan dari Kantor Kementrian Agama Kota Surakarta kepada Penjaga Podjok untuk memberikan materi peningkatan kompetensi guru bagi Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kota Surakarta yang dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Juli 2013 di Hotel Sarila Solo. Dalam acara itu, Penjaga Podjok diminta membagikan hasil pelatihan yang didapatkan pada bulan Mei di @ HOM Platinum Hotel, Jogjakarta.Hari H pun tiba. Kamis (13/07/2017), Penjaga Podjok datang pagi-pagi untuk mempersiapkan diri. Dalam kesempatan itu, Penjaga Podjok diminta untuk membawakan dua materi, yaitu Literasi dalam Pembelajaran Agama Katolik dan Penilaian Kurikulum 2013 Terbaru. Materi Literasi sebenarnya sudah lama diperkenalkan. Sudah sejak Mei 2016, gerakan ini disampaikan kepada para guru untuk dilaksanakan di sekolah. Selama setahun, ada berbagai pembelajaran mengenai Literasi. Mulai tahun ini, Literasi diterapkan dalam pembelajaran Agama Katolik. Literasi dimengerti sebagai kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Literasi dianggap merupakan inti kemampuan dan modal utama bagi siswa maupun generasi muda dalam belajar dan menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Dengan Literasi, kaum muda dibekali dengan kemampuan membaca dan memahami bahan belajar agar dapat mengembangkan kompetensinya secara mandiri.
Dalam materi Literasi, Penjaga Podjok mengajak pada peserta untuk bersama-sama berpikir mengenai implementasi atau penerapan literasi dalam pembelajaran. Mengapa begitu? Karena belum ada contoh yang dapat diacu berkenaan dengan pembuatan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang melibatkan literasi. Solusi yang ditawarkan adalah memasukkan literasi dalam proses 5 M. Adapun alurnya adalah sebagai berikut: Guru diajak untuk menggunakan proses literasi sejak tahap awal, yaitu Mengamati. Guru dapat menyiapkan sebuah “teks” yang cukup relevan untuk memancing minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Teks tidak harus dalam bentuk tulisan, tetapi juga dapat berbentuk media, gambar, grafik, foto atau perangkat multimedia yang berhubungan dengan materi.Setelah guru menyajikan “teks” kepada siswa, guru dapat mengamati sikap siswa terhadap “teks” tersebut dengan beberapa indikator berikut ini: 1) apakah siswa dapat mengidentifikasi informasi yang relevan dengan materi, 2) apakah siswa menanyakan istilah-istilah atau peristiwa yang sulit dipahami, 3) apakah siswa dapat membuat simpulan sementara atas teks. Langkah yang dilakukan oleh siswa ini dapat diintegrasikan dalam tahap Menanya.
Tahap ketiga adalah Mengumpulkan Informasi. Ini adalah tahap yang paling memungkinkan untuk melibatkan literasi secara optimal. Dalam tahap ini, guru berperan untuk menyediakan informasi selengkap mungkin dan sebanyak mungkin yang dapat diakses oleh siswa sebagai pendukung dalam proses belajar. Namun, tahap ketiga ini mungkin juga yang paling tidak memungkinkan untuk melibatkan literasi secara optimal karena alasan keterbatasan ini itu dan sebagainya. Yang pertama-tama dapat dilakukan adalah jadikan diri sendiri kaya akan bahan bacaan...Lanjut ke tahap keempat, Mengasosiasi, siswa dilibatkan untuk menemukan sesuatu dari kekayaan bacaan yang diberikan pada tahap ketiga. Guru dapat mengamati apakah siswa: 1) membuat ringkasan, 2) mengevaluasi teks, 3) mengonfirmasi, merevisi, atau menolak simpulan sementara yang mereka bentuk ketika berada dalam tahap Mengamati.
Tahap terakhir, Mengomunikasikan, siswa dilibatkan untuk bisa mengomunikasikan hasil pembelajaran yang mereka dapatkan. Guru dapat mengamati apakah siswa: 1) membahasakan pengertahuan dalam bahasanya sendiri, 2) memahami benar pengetahuan yang diperoleh, 3)  menggunakan moda lain untuk mengomunikasikan pengetahuan.
Inilah alternatif solusi yang dapat dipaparkan untuk mengimplementasikan literasi dalam pembelajaran.

Setelah memaparkan literasi dalam pembelajaran, Penjaga Podjok pun membawakan materi yang kedua, yaitu Penilaian Terbaru dalam Kurikulum 2013. Dua tahun lalu, Penjaga Podjok pernah juga membawakan materi tentang Penilaian Kurikulum 2013. Ada hal-hal yang baru yang disampaikan dalam pemaparan tahun ini. Memang demikianlah, pembelajaran harus selalu berubah dan berkembang seiring perkembangan zaman. Terima kasih atas kepercayaan dari Kantor Kementrian Agama Kota Surakarta yang telah memberi mandat kepada Penjaga Podjok untuk menyampaikan materi dalam Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Agama Katolik Kota Surakarta... Semoga yang sedikit ini boleh membantu teman-teman guru untuk bersama-sama berkembang demi pelayanan yang lebih baik...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar