Selasa, 31 Desember 2013

Catatan Akhir Tahun Ruang Podjok


Setahun ini, banyak yang ingin disyukuri di Ruang Podjok. Tahun ini, Ruang Podjok semakin berkembang. Suasana di awal tahun 2013 dipenuhi dengan kesegaran. Cat di Ruang Podjok pun diperbarui. Terima kasih kepada pihak sekolah SMK Negeri 3 Surakarta yang memperhatikan kelangsungan hidup Ruang Podjok sehingga dapat menikmati kesegaran-kesegaran baru. Beberapa catatan telah digoreskan seputar perkembangan Ruang Podjok. Namun, beberapa ada yang terlewat. Catatan akhir tahun ini ingin mengabadikan beberapa hal yang terlewat itu.
Di tahun ini, ada beberapa anggota Ruang Podjok yang menerima sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik. Ada dua orang yang menerima Sakramen Komuni Pertama dan ada tiga yang menerima Sakramen Penguatan. Yang menerima Sakramen Komuni Pertama adalah Maria Regina Chintya Nifan Ngeliau di Gereja Santo Antonius Purbayan dan Agustinus Haryanto Robert di Gereja San Inigo Dirjodipuran. Yang menerima Sakramen Penguatan tahun ini adalah Advendiyanto, Fransisca Dea Triastuti, dan Yakobus Bayu Sigit Pamungkas. Ketiganya menerima sakramen itu di Gereja San Inigo Dirjodipuran. Bagi Penjaga Podjok, inilah pelayanan yang bisa dilakukan untuk melanjutkan pembinaan iman melalui Gereja Katolik. Targetnya adalah paling tidak diusahakan para anggota Ruang Podjok sudah menerima Sakramen Penguatan selama bergabung di SMK Negeri 3 Surakarta. Pelayanan penerimaan sakramen-sakramen ini dimungkinkan dengan bekerjasama dengan paroki-paroki tempat asal siswa. Dengan demikian, siswa tidak dicabut dari paroki asalnya tetapi dibantu untuk tetap menerima pembinaan di paroki asal.
Di pertengahan tahun ini, Ruang Podjok juga kembali mendapatkan anggota baru. Anggota baru ini adalah para murid kelas X yang mulai tahun pelajaran ini bergabung dengan SMK Negeri 3 Surakarta. Di tahun ini, Ruang Podjok mendapat 8 anggota baru yang berasal dari program keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, dan Multimedia. Kebetulan, 8 anggota baru ini adalah perempuan semua dan sama sekali tidak ada laki-lakinya. Dari program keahlian Akuntansi, ada 2 orang bernama Margareta Inggrid Enan Falentina dan Laurencia Sinta Raras Swargani. Inggrid berasal dari SMP Negeri 6 Surakarta dan Raras lulus dari SMP Kanisius 1 Surakarta. Yang bergabung dari program keahlian Administrasi Perkantoran adalah Riska Devi Safitri. Siswi satu-satunya dari program ini berasal dari SMP Negeri 10 Surakarta. Dua orang lagi berasal dari program keahlian Pemasaran, yaitu Florentina Oktafiani Ayuningtyas dan Cicilia Oni Yosyana Octhifani. Dua anggota ini berasal dari sekolah dan kota yang berbeda. Ayu berasal dari SMP Negeri 6 Surakarta dan Cicil berasal dari SMP Mardi Yuana Cilegon. Yang terakhir dan paling banyak ada tiga orang dari program keahlian Multimedia. Mereka adalah Bernadetta Siska Affeliana, Lucia Elisa Ambarwati, dan Fransiska Nunuk Tri Handayani. Mereka bertiga berasal dari sekolah yang berbeda. Detta dari SMP Negeri 26 Surakarta, Elisa dari SMP Negeri 25 Surakarta, dan Handa dari SMP Negeri 22 Surakarta. Selamat bergabung kepada para anggota baru. Semoga waktu setengah tahun yang sudah berlalu ini menjadi waktu yang cukup untuk segera menyesuaikan diri dengan dinamika Ruang Podjok Agama Katolik Skaga. 
Yang terakhir, satu kegiatan yang perlu dicatat di laman ini. Untuk menutup rangkaian pembelajaran selama satu semester ini, Ruang Podjok mengadakan pemutaran film setelah Ulangan Umum Semester. Pemutaran film itu dilakukan setelah selesainya Ulangan Umum Semester dan Remidiasi, yaitu pada tanggal 16 dan 17 Desember 2013. Pada kesempatan itu, ada dua film yang diputar, yaitu Prince of Egypt di hari pertama dan The Nativity Story di hari kedua. Prince of Egypt merupakan sebuah film animasi yang bercerita tentang Musa dan didasarkan pada Kitab Keluaran. Film ini berkisah tentang bagaimana Musa membebaskan bangsa Israel dari penindasan bangsa Mesir sampai menyeberangi Laut Merah dengan sedikit pengantar seputar kelahiran dan penyelamatan Musa. Sementara itu, The Nativity Story adalah film yang berkisah tentang pergulatan Yusuf dan Maria untuk menerima kehendak Allah sebagai ayah dan ibu Yesus, Sang Juru Selamat yang telah dijanjikan. Film yang menggunakan alur mundur ini mendasarkan ceritanya dari kisah-kisah Injil, terutama Injil Matius dan Lukas. Kedua film ini sengaja dipilih sebagai alat bantu untuk belajar lebih mendalam tentang Kitab Suci sekaligus mempersiapkan diri dalam merayakan hari Natal. Musa dan Yesus merupakan dua pribadi yang kerap disejajarkan, apalagi oleh penginjil Matius. Dalam kedua film itu digambarkan bahwa kelahiran kedua tokoh itu pun diwarnai dengan pembunuhan bayi-bayi yang tidak bersalah. Kedua film ini diharapkan menjadi alternatif lain untuk belajar beriman.
Inilah catatan-catatan yang terlepas di tahun 2013 ini. Mari kita bersyukur atas segala rahmat yang diberikan Tuhan di tahun ini dan berharap akan hal-hal baik yang akan dianugerahkan Tuhan di tahun mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar