Natal
ini adalah natal kedua Ruang Podjok. Sudah dua tahun ini anggota keluarga Ruang
Podjok menjalani Natal bersama. Di tahun ini, ada penghuni baru yang
menyemarakkan Natal di Ruang Podjok. Penghuni itu adalah pohon Natal hijau dari
tripleks dengan hiasan-hiasan mungil. Meskipun kecil, pohon Natal itu turut
menghidupkan suasana Natal di Ruang Podjok. Pohon Natal adalah sebuah pohon
yang sudah dihias dengan berbagai ornamen. Biasanya, pohon itu dipilih dari
pohon pinus, cemara, atau sejenisnya dan dikaitkan dengan Hari Natal sebagai
peringatan hari kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat.
Awalnya,
pohon itu dihiasi dengan apel dan kacang. Namun, pada abad 18, pohon itu mulai
diterangi dengan lilin. Sekarang, lilin digantikan dengan lampu listrik yang dapat
menyala berkedip-kedip secara bergantian. Pohon itu sekarang banyak dihiasi
dengan berbagai macam ornamen yang berkaitan dengan Hari Natal seperti
malaikat, bola bundar yang berkilau, bintang-bintang, dan sebagainya. Figur
seorang malaikat atau bintang yang besar biasanya dipasangkan di puncak pohon
sebagai lambang malaikat yang menaungi kandang tempat Yesus dilahirkan atau
bintang yang menunjukkan tempat lahir Sang Juruselamat seperti yang dikisahkan
oleh para pengarang Injil. Tradisi memasang pohon Natal ini dimulai dari Jerman
dan berasal dari kebiasaan abad 15 atau 16 yang menyatakan bahwa “orang-orang
Kristiani yang saleh memasang pohon hias di dalam rumahnya.” Sejak paruh kedua
abad 19, kebiasaan ini mulai populer di seluruh Jerman dan menyebar ke seluruh
dunia.
Nuansa
Natal semakin terasa saat terdengar suara Michael Buble mendendangkan lagi “It's Beginning to Look a Lot Like Christmas.” Suaranya terasa mengayun-ayun langkah untuk
memasuki Masa Natal.
It's beginning
to look a lot like Christmas
Ev'rywhere you go;
Take a look in the five and ten glistening once
again
With candy canes and silver lanes aglow.
It's beginning
to look a lot like Christmas
Toys in ev'ry store
But the prettiest sight to see is the holly that
will be
On your own front door.
A pair of hopalong boots and a pistol that shoots
Is the wish of Barney and Ben;
Dolls that will talk and will go for a walk
Is the hope of Janice and Jen;
And Mom and Dad can hardly wait for school to
start again.
It's beginning
to look a lot like Christmas
Ev'rywhere you go;
There's a tree in the Grand Hotel,
one in the park
as well,
The sturdy kind that doesn't mind the snow.
It's beginning to look a
lot like Christmas;
Soon the bells will start,
And the thing that will make them ring
is the
carol that you sing
Right within your heart.
Di
Natal ini, tercetus ide untuk mendokumentasikan komentar-komentar kecil yang
diutarakan oleh anggota keluarga Ruang Podjok. Ide untuk mengumpulkan komentar
ini didapat oleh Penjaga Pojok saat melihat videoklip “Michael Buble -
Christmas Trailer”. Dalam video itu, Buble mengungkapkan bahwa Natal selalu
membawanya pada kenangan saat ia berusia 8 tahun, dimana ia selalu rindu dengan
suasana dalam keluarganya. Videoklip itu mengisyaratkan bahwa Natal selalu
memberikan kesan tersendiri bagi setiap orang. Oleh karena itu, paling tidak di
tahun ini dan semoga setiap tahun mendatang, setiap anggota keluarga Ruang
Podjok bisa mengungkapkan kesan yang dibingkai dengan judul “Natal Bagiku Adalah...”
Inilah
komentar-komentar itu:
“Kelahiran
Tuhan
Yesus
ke
dunia
sebagai
Sang
Juru
Selamat
yang
membawa
kedamaian,
pengampunan,
dan
cinta
kasih.
Itu
menuntut
kita
menjadi
pribadi
yang
lebih
baik
dari
hari
ke
hari
seturut
ajaranNya”
–
Kurnia
Suliestiyani
Putri
–
“Momen
yang
paling
berharga
dan
paling
kunantikan
dalam
setahun
karena
dalam
momen
itu
semua
kisah
duka
berganti
menjadi
tawa"
–
Anasthasia
Bethi
Candrarini
–
“Hari
dimana
Tuhan
Yesus
Juru
Selamat
bagi
hidupku
terlahir
di
dunia
untuk
menebus
segala
dosa-dosa
manusia
dan
menjadi
teladan
bagi
kita
semua
untuk
selalu
hidup
di
jalan
yang
benar
dan
untuk
mewartakan
kabar
sukacita
serta
untuk
selalu
memuliakan
Tuhan.
Merry
Christmas"
–
Giyana
Margiyanti
–
“Hari
yang
sangat
spesial
untuk
umat
Katolik
dan
Kristen
dan
bisa
dirayakan
dengan
senang
bersama
keluarga
di
Gereja"
–
Rikha
Saputri
–
“Dimana
kita
meneladan
Keluarga
Kudus
saat
mereka
bersukacita
dalam
kesederhanaan
atas
kelahiran
Yesus
Penyelamat
dunia
dan
tetap
hidup
melayani
sesama
dengan
tulus
seturut
kehendak
Tuhan
sebagai
seorang
pelayan
yang
tidak
berjubah”
–
Advendiyanto
–
“Saat
dimana
pohon
Natal
dipajang,
keluarga
besar
berkumpul,
masak
banyak
dan
enak,
dan
saat
dimana
keluarga
besar
saya
bersama
ke
Gereja”
–
Happy
Setia
Budi
–
“Kehadiran
Tuhan
Yesus
dalam
hidup
dan
dengan
bimbinganNya,
saya
dapat
membangun
diri
agar
menjadi
lebih
baik
dan
lebih
mencintai
Yesus"
–
Maria
Goretti
Lariska
Larasati
–
“Datangnya
Sang
Juru
Selamat,
Yesus
Kristus,
ke
dalam
dunia
untuk
menebus
dosa-dosa
manusia
dan
waktu
berkumpulnya
keluarga
dan
sahabat
untuk
merayakannya
secara
bersama-sama"
–
Michael
Kurniawan
Adi
Pramana
–
“Hari
dimana
satu
keluarga
berkumpul
bersama
untuk
pergi
ke
gereja
dan
mengikuti
misa
bersama.
Hari
itu
juga
merepotkan
karena
bingung
dengan
acara
di
gereja
dan
lingkungan
dan
khususnya
untuk
Sekolah
Minggu
karena
harus
mencarikan
hadiah
buat
anak-anak”
–
Dominica
Tiffani
Dewi
Artyanti
–
“Hari
kelahiran
Juru
Selamat
kita
dan
sangat
istimewa
bagiku”
–
Debi
Perpitasari
–
“Saat-saat
yang
dinantikan
semua
orang
dimana
Tuhan
Yesus
Sang
Juru
Selamat
yang
lahir
menyelamatkan
dunia
dan
disambut
dengan
hati
yang
damai
dan
kebersamaan”
–
Erna
Yuniati
–
“Hal
istimewa
yang
ditunggu-tunggu
umat
Kristiani
karena
Juru
Selamat
kita
telah
lahir
di
dunia
dan
menyelamatkan
manusia”
–
Hari
Maryana
Putri
–
“Hari
dimana ada kebahagiaan dan kedamaian, dimana yang tidak lengkap
menjadi lengkap”
–
Dewi
Mutiarasani
–
“Saat
yang
tepat
untuk
ke
gereja
dan
berkenalan
dengan
teman-teman,
khususnya
yang
perempuan
dan
saat
yang
tepat
untuk
bertobat”
–
Agustinus
Haryanto
Robert
–
“Saat
yang
agak
menyakitkan
karena
saya
tidak
pergi
ke
gereja
dengan
keluarga
saya
sendiri
tetapi
dengan
keluarga
teman.
Namun
saya
masih
tetap
bahagia
karena
saya
merasa
memiliki
keluarga
baru.”
–
Bernardus
Aldio
Minda
Kurniawan
–
“Saat
yang
tepat
untuk
berbagi
bersama
keluarga
dan
mencari
kenalan
di
gereja”
– Dea
Putra
Pratama
–
“Natal”
–
Ellanda
Surya
Kusuma
–
“Hari
besar
dimana
saya
dan
keluarga
menyambut
kelahiran
Sang
Kristus
di
Gereja
bersama-sama
dengan
penuh
sukacita”
–
Thomas
Diky
Wahyudi
–
“Berkumpul
bersama
keluarga
untuk
merayakan
kegembiraan”
–
Valentinus
Satrio
Tegar
–
“Kehidupan
baru”
–
Yama
Rucika
Diana
Sari
–
“Suatu
saat
yang
spesial,
bermakna
bagi
umat
Katolik,
menyenangkan
hati
karena
memperingati
hari
kelahiran
Yesus”
–
Maria
Regina
Chintya
Nifan
Ngeliau
–
“Kelahiran
Tuhan
Yesus
yang
ditunggu-tunggu
semua
umat
Kristiani
dan
di
situlah
kebahagiaan
terbesar
bagi
umat
Kristiani”
–
Meitalia
Triana
Prabandari
–
“Hari
yang
kutunggu-tunggu
karena
hari
itu
adalah
hari
kelahiran
Tuhan
Yesus
Kristus”
–
Aditya
Yanuar
Probo
Saputro
–
“Saat
yang
menyenangkan
dan
membanggakan.
Saya
bisa
berkumpul
dengan
keluarga
besar.
Natal
tahun
ini
adalah
Natal
yang
baik
untuk
bisa
membangun
kerjasama
dan
hari
yang
spesial
buat
aku.”
–
Agnes
Rezkha
Dyanthika
Putri
–
“Hari
yang
sangat
indah
di
kehidupanku
dimana
Sang
Juru
Selamat
kita
lahir,
hari
yang
tidak
bisa
aku
lewatkan
dimana
hari
yang
sangat
membahagiakan.”
–
Fransisca
Dea
Triastuti
–
“Lahirnya
Juru
Selamat
ke
dunia
untuk
menebus
dosa
manusia”
–
Jessica
Tissa
Septyana
–
“Hari
yang
penuh
sukacita,
keselamatan,
hari
dimana
umat
Kristiani
,
sesuai
dengan
tradisi
Gereja
Katolik,
merayakan
kelahiran
Yesus
Sang
Penyelamat
Dunia”
–
Bayu
Sigit
Pamungkas
–
“Kegembiraan
yang
tak
terbatas”
–
Paulus
Agung
Wibowo
–
“Suatu
momen
dimana
aku
dan
seluruh
hidupku
berada
dalam
puncak
sukacita
dan
kebahagiaan.
Harapanku
adalah
ingin
menjadi
lebih
baik”
–
Natasha
Karunia
Paska
–
“Kebahagiaan
tersendiri
dari
hati
dimana
ada
suatu
kelegaan
yang
dialami
secara
pribadi,
suatu
saat
dimana
kita
mampu
berbagi
kebahagiaan
pribadi
tersebut
secara
sederhana
kepada
orang
yang
kita
sayangi.”
–
Veronica
Wening
Budi
Lestari
–