Senin, 19 Februari 2024

Mengenal Negara Kota Vatikan, Pusat Pemerintahan Gereja Katolik

Dalam bulan Februari, ada salah satu tanggal yang digunakan oleh Gereja Katolik untuk memperingati kepemimpinan Petrus. Setiap tanggal 22 Februari, diperingati Pesta Tahta Santo Petrus. Tahta Santo Petrus (dalam bahasa Latin dikenal dengan Cathedra Petri) disimbolkan dalam rupa Kursi Santo Petrus, sebuah wadah relikui yang disimpan di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Wadah relikui hasil pahatan artis Benini tersebut digunakan untuk menempatkan potongan kayu dari sebuah kursi yang menurut tradisi telah digunakan oleh Rasul Santo Petrus, pemimpin Gereja perdana di Roma dan secara resmi sebagai Paus pertama. Pada 2012, Paus Benediktus XVI menyebut kursi tersebut sebagai "sebuah lambang misi khusus Petrus dan para penggantinya untuk menaungi kawanan Kristus, menjaganya bersatu dalam kepercayaan dan kasih." 

Peringatan ini merupakan penegasan terhadap otoritas yang diberikan Yesus kepada Petrus dan para penggantinya (para Paus) untuk memimpin Gereja di dunia ini. Maksud dari peringatan Pesta Tahta Santo Petrus adalah untuk menghormati Petrus sebagai wakil Kristus dan gembala tertinggi Gereja yang mempunyai kuasa rohani atas segenap anggota Gereja dan semua Gereja setempat. Dari tahta di Roma, Petrus dan para penggantinya (yaitu para Paus) memegang kunci dan mempertahankan persatuan Gereja dalam ajaran iman dan moral. Kuasa Petrus ini, yang lazim disebut Primat Petrus, diberikan langsung oleh Yesus sebelum kenaikan-Nya ke surga (Yoh. 21:15-19).

Kitab Suci menyebutkan bahwa Petrus memiliki peran khusus. Teks tertua yang menyebut tentang Petrus berasal dari Surat Paulus  kepada umat di Korintus: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dibangkitkan Allah pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci; bahwa ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid” (1 Kor 15:3-5). Dalam teks ini, Pertus mendapat prioritas, ia disebut pada tempat pertama. Prioritas yang sama ini juga tampak dalam Injil Lukas, “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan menampakkan diri kepada Simon” (Luk 24:34). Teks-teks itu menunjukkan betapa pentingnya penampakan Tuhan diberi legitimasi oleh seorang saksi iman yang terpercaya sehingga Petrus ditampakkan sebagai saksi iman akan penampakan Tuhan di antara jemaat perdana. Selain dua teks itu, beberapa teks lain dalam Kitab Suci menjadi tanda bahwa Petrus menduduki tempat pertama dalam kelompok kedua belas murid inti. Saat menyebut daftar kedua belas rasul, semua teks menyebut Petrus pada tempat pertama. Juga saat Kitab Suci menyebut ketiga rasul yang paling akrab dengan Yesus, Petrus selalu disebut pada tempat pertama sebelum Yakobus dan Yohanes. Petrus juga selalu berfungsi sebagai juru bicara para rasul. Jika pihak luar ingin berhubungan dengan kelompok para rasul, seperti di dalam kasus para pemungut bea bait Allah, Petruslah orang pertama yang dihubungi.

Petrus juga merupakan satu-satunya murid yang namanya diubah oleh Yesus. Dalam Kitab Suci, pemberian nama baru macam ini hanya terjadi pada tiga orang, yakni Abram menjadi Abraham (Kej.17:5), Sarai menjadi Sara (Kej.17:5) dan Yakob menjadi Israel (Kej. 32:28). Perubahan nama selalu menyangkut suatu janji yang berkaitan dengan pendasaran keberadaan umat Allah. Perubahan nama juga terjadi pada Petrus karena Petrus dipilih menjadi dasar umat Allah yang baru. Teks yang selalu dikutip berkenaan dengan perubahan ini adalah Mat 16:13-19 dimana Yesus menjanjikan kepada Simon bahwa berdasarkan imannya yang ditanam Allah sendiri ia bakal menjadi dasar yang kuat. Dasar itu bisa dianggap sebagai wadas di atasnya umat Kristus bisa didirikan. Simon sekaligus menjadi pengurus rumah di dalam kerajaan Allah dan pemegang kuncinya. Ini berarti Simon mempunyai otoritas rohani yang diakui dengan sungguh oleh Allah di surga.

Bicara mengenai Tahta Petrus, kita tidak bisa melepaskan pandangan kita dari tempat yang menjadi keberadaan Tahta Petrus ini. Pembicaraan mengenai Tahta Petrus akan membawa kita kepada sebuah kota yang menjadi pusat Gereja Katolik, yaitu Vatikan. Dalam pendalaman ajaran iman kali ini, kita akan berbicara mengenai Kota Vatikan untuk memperingati Pesta Tahta Santo Petrus.

Kota Vatikan lebih dikenal secara internasional dengan nama Negara Kota Vatikan. Kota Vatikan adalah negara yang mandiri dan merdeka di dalam kota Roma. Wilayah Vatikan meliputi daerah seluas 44 hektar dan memiliki sekitar 1.000 warga negara. Seluruh warga negaranya lahir di luar Vatikan. Vatikan menjadi negara mandiri berkat perjanjian antara Tahta Suci dan Kerajaan Italia. Perjanjian itu dinamai Perjanjian Lateran yang ditandatangani pada tanggal 11 Februari 1929. Perjanjian ini diperbarui pada tahun 1984 setelah sistem pemerintahan Italia berubah menjadi sistem republik. Nama resmi Vatikan adalah Città del Vaticano atau secara lebih formal disebut Stato della Città del Vaticano. Dalam dokumen resmi, nama yang digunakan adalah Status Civitatis Vaticanæ. Bahasa resmi yang digunakan dalam dokumen-dokumen resmi adalah bahasa Latin, sedangkan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. 

Nama “Vatikan” sudah digunakan sejak Kekaisaran Romawi untuk menyebut daerah perbukitan di pinggir Sungai Tiber. Orang mengenalnya dengan Bukit Vatikan. Pada abad I, Bukit Vatikan pernah menjadi wilayah yang dipenuhi rumah peristirahatan para bangsawan Romawi. Di Bukit itulah, menurut tradisi, Petrus mengalami kemartiran dan dikuburkan. Catatan paling awal yang merekam kematian Petrus adalah surat Klemens, Uskup Roma, kepada umat di Korintus yang ditulis sekitar tahun 96 Masehi. Sejarawan Eusebius menulis bahwa Petrus "datang ke Roma, dan disalibkan dengan posisi kepala di bawah" berdasarkan catatan Origenes. Dimana dan bagaimana Petrus mati juga disebutkan oleh Tertulianus dalam tulisannya Scorpiace, yang menyebut bahwa kematian Petrus terjadi selama penganiayaan orang Kristen oleh Nero. Tacitus menyebut tentang penganiayaan orang Kristen dalam tulisannya Annals, meski tidak menyebut nama Petrus. "Mereka dicabik-cabik oleh anjing sampai tewas, atau dipaku pada kayu salib, atau dijebloskan ke api dan terbakar." Lebih lanjut, Tertulianus mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi di taman kerajaan dekat Sirkus Nero. Selain tempat itu, tidak ada tempat yang memungkinkan lagi untuk penganiayaan publik setelah peristiwa kebakaran besar Kota Roma yang menghancurkan Sirkus Maximus dan bagian kota lainnya pada tahun 64 M.

Dalam perkembangan waktu, sekitar tahun 326, Kaisar Konstantinus memerintahkan untuk membangun gereja besar atau basilika untuk menandai makam Petrus. Berikut ini adalah gambar Basilika Santo Petrus pada tahun 1450-an:
Basilika yang dibangun tahun 326 itu kemudian direnovasi pada tahun 1506. Pembangunan basilika baru terjadi sampai tahun 1626. Berikut ini adalah gambar Basilika Santo Petrus baru sekitar tahun 1753:
Basilika Santo Petrus menjadi bangunan terpenting di Kota Vatikan karena di sanalah terdapat makam Santo Petrus. Basilika Santo Petrus menjadi simbol pusat pemerintahan dan tempat tinggal Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Negara Kota Vatikan memiliki sistem pemerintahan yang sangat khusus. Nama resmi pemerintahan Kota Vatikan adalah Tahta Suci dengan Paus sebagai pemimpin negara. Kekuasaan legislatif ada di Komisi Kepausan yang terdiri dari dewan para kardinal yang dipilih oleh Paus setiap lima tahun. Kekuasaan eksekutif ada di tangan Presiden Komisi yang dibantu oleh Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal. Meskipun ada pembagian kekuasaan, di atas semuanya itu, Paus memiliki kekuasaan mutlak dalam bidang legislatif, eksekutif dan yudikatif di seluruh wilayah Kota Vatikan. Sistem pemerintahan Tahta Suci disebut Kuria Roma. Kuria Roma terdiri dari serangkaian kantor yang mengendalikan urusan Gereja pada tingkat yang paling tinggi. Kuria Roma terdiri dari Sekretaris Negara, sembilan Kongregasi, tiga Tribunal (Pengadilan Gereja), sebelas Dewan Kepausan, dan tujuh Komisi Kepausan. Sebagai sebuah negara merdeka, Vatikan juga menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara melalui pertukaran duta besar antara Vatikan dan negara tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Vatikan sejak 1947, 
Selayaknya negara mendiri, Kota Vatikan juga memerlukan biaya untuk menjalankan roda ekonominya. Ekonomi Vatikan disokong oleh sumbangan umat Katolik seluruh dunia, penjualan souvenir, penjualan tiket museum, donasi dari beberapa negara, biaya masuk dan visa turis, serta penjualan berbagai benda publikasi yang terkait dengan Kota Vatikan. 

Negara Kota Vatikan memiliki sistem keamanan yang didukung oleh Garda Swiss sebagai kekuatan militer dan Corpo della Gendarmeria sebagai kekuatan kepolisian. Garda Swiss adalah pasukan yang terdiri dari para pemuda Swiss yang beragama Katolik dan disumpah sebagai pengawal pribadi Paus. Gendarmeria bertanggungjawab atas ketertiban publik, penegakan hukum, pengendalian massa dan lalu lintas, serta penyelidikan kriminal di Vatikan.


Sebagai negara berdaulat, Vatikan memiliki bendera berwarna kuning putih dengan lambang Tahta Suci di sebelah kanan pada bagian putih. 
Vatikan merupakan pusat pemerintahan Gereja Katolik Roma. Setiap orang Katolik perlu mengenal keberadaan kota ini. Semoga kita semakin mencintai dan mau mendalami iman kita melalui pengenalan ini...

Sumber Gambar:

Sumber Pustaka:
_____. "Saint Peter's tomb" dalam https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Peter%27s_tomb. Diakses 5 Februari 2024.
_____. "Vatican City" dalam https://en.wikipedia.org/wiki/Vatican_City. Diakses 2 Februari 2024.
Frater Kristo Suhardi, SVD. "Pesta Tahta Santo Petrus (22 Februari)" dalam https://www.seminariledalero.org/post/2017/02/21/pesta-tahta-santo-petrus-22-februari. Diakses 2 Februari 2024.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar