Setahun ini, banyak yang ingin disyukuri di Ruang
Podjok. Tahun ini, Ruang Podjok semakin berkembang. Suasana di awal tahun 2013
dipenuhi dengan kesegaran. Cat di Ruang Podjok pun diperbarui. Terima kasih
kepada pihak sekolah SMK Negeri 3 Surakarta yang memperhatikan kelangsungan
hidup Ruang Podjok sehingga dapat menikmati kesegaran-kesegaran baru. Beberapa
catatan telah digoreskan seputar perkembangan Ruang Podjok. Namun, beberapa ada
yang terlewat. Catatan akhir tahun ini ingin mengabadikan beberapa hal yang
terlewat itu.
Di tahun ini, ada beberapa anggota Ruang Podjok
yang menerima sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik. Ada dua orang yang
menerima Sakramen Komuni Pertama dan ada tiga yang menerima Sakramen Penguatan.
Yang menerima Sakramen Komuni Pertama adalah Maria Regina Chintya Nifan Ngeliau di Gereja Santo Antonius
Purbayan dan Agustinus Haryanto Robert
di Gereja San Inigo Dirjodipuran. Yang menerima Sakramen Penguatan tahun ini
adalah Advendiyanto, Fransisca Dea Triastuti, dan Yakobus Bayu Sigit Pamungkas. Ketiganya
menerima sakramen itu di Gereja San Inigo Dirjodipuran. Bagi Penjaga Podjok,
inilah pelayanan yang bisa dilakukan untuk melanjutkan pembinaan iman melalui
Gereja Katolik. Targetnya adalah paling tidak diusahakan para anggota Ruang
Podjok sudah menerima Sakramen Penguatan selama bergabung di SMK Negeri 3
Surakarta. Pelayanan penerimaan sakramen-sakramen ini dimungkinkan dengan
bekerjasama dengan paroki-paroki tempat asal siswa. Dengan demikian, siswa
tidak dicabut dari paroki asalnya tetapi dibantu untuk tetap menerima pembinaan
di paroki asal.
Di pertengahan tahun ini, Ruang Podjok juga kembali
mendapatkan anggota baru. Anggota baru ini adalah para murid kelas X yang mulai
tahun pelajaran ini bergabung dengan SMK Negeri 3 Surakarta. Di tahun ini,
Ruang Podjok mendapat 8 anggota baru yang berasal dari program keahlian
Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, dan Multimedia. Kebetulan, 8
anggota baru ini adalah perempuan semua dan sama sekali tidak ada laki-lakinya.
Dari program keahlian Akuntansi, ada 2 orang bernama Margareta Inggrid Enan Falentina dan Laurencia Sinta Raras Swargani. Inggrid berasal dari SMP Negeri 6
Surakarta dan Raras lulus dari SMP Kanisius 1 Surakarta. Yang bergabung dari
program keahlian Administrasi Perkantoran adalah Riska Devi Safitri. Siswi satu-satunya dari program ini berasal
dari SMP Negeri 10 Surakarta. Dua orang lagi berasal dari program keahlian
Pemasaran, yaitu Florentina Oktafiani
Ayuningtyas dan Cicilia Oni Yosyana
Octhifani. Dua anggota ini berasal dari sekolah dan kota yang berbeda. Ayu
berasal dari SMP Negeri 6 Surakarta dan Cicil berasal dari SMP Mardi Yuana Cilegon.
Yang terakhir dan paling banyak ada tiga orang dari program keahlian
Multimedia. Mereka adalah Bernadetta
Siska Affeliana, Lucia Elisa
Ambarwati, dan Fransiska Nunuk Tri
Handayani. Mereka bertiga berasal dari sekolah yang berbeda. Detta dari SMP
Negeri 26 Surakarta, Elisa dari SMP Negeri 25 Surakarta, dan Handa dari SMP
Negeri 22 Surakarta. Selamat bergabung kepada para anggota baru. Semoga waktu
setengah tahun yang sudah berlalu ini menjadi waktu yang cukup untuk segera
menyesuaikan diri dengan dinamika Ruang Podjok Agama Katolik Skaga.
Yang terakhir, satu kegiatan yang perlu dicatat di
laman ini. Untuk menutup rangkaian pembelajaran selama satu semester ini, Ruang
Podjok mengadakan pemutaran film setelah Ulangan Umum Semester. Pemutaran film
itu dilakukan setelah selesainya Ulangan Umum Semester dan Remidiasi, yaitu
pada tanggal 16 dan 17 Desember 2013. Pada kesempatan itu, ada dua film yang
diputar, yaitu Prince of Egypt di
hari pertama dan The Nativity Story
di hari kedua. Prince of Egypt
merupakan sebuah film animasi yang bercerita tentang Musa dan didasarkan pada
Kitab Keluaran. Film ini berkisah tentang bagaimana Musa membebaskan bangsa
Israel dari penindasan bangsa Mesir sampai menyeberangi Laut Merah dengan
sedikit pengantar seputar kelahiran dan penyelamatan Musa. Sementara itu, The Nativity Story adalah film yang
berkisah tentang pergulatan Yusuf dan Maria untuk menerima kehendak Allah
sebagai ayah dan ibu Yesus, Sang Juru Selamat yang telah dijanjikan. Film yang
menggunakan alur mundur ini mendasarkan ceritanya dari kisah-kisah Injil,
terutama Injil Matius dan Lukas. Kedua film ini sengaja dipilih sebagai alat
bantu untuk belajar lebih mendalam tentang Kitab Suci sekaligus mempersiapkan
diri dalam merayakan hari Natal. Musa dan Yesus merupakan dua pribadi yang
kerap disejajarkan, apalagi oleh penginjil Matius. Dalam kedua film itu
digambarkan bahwa kelahiran kedua tokoh itu pun diwarnai dengan pembunuhan
bayi-bayi yang tidak bersalah. Kedua film ini diharapkan menjadi alternatif
lain untuk belajar beriman.
Inilah catatan-catatan
yang terlepas di tahun 2013 ini. Mari kita bersyukur atas segala rahmat yang
diberikan Tuhan di tahun ini dan berharap akan hal-hal baik yang akan
dianugerahkan Tuhan di tahun mendatang.