Kamis, 02 Mei 2013

Meneladan dan Membiasakan: Belajar Berkarakter dari Tokoh-tokoh Dunia


Hari ini adalah Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Hari Pendidikan Nasional merupakan saat bagi seluruh bangsa ini untuk merefleksikan kembali bagaimana berlangsungnya pendidikan di negara kita. Di Hari Pendidikan Nasional, akan sangat relevan sekali jika kita bicara mengenai pendidikan, sekolah, dan sebagainya. Tulisan ini ingin sedikit meramaikan Hari Pendidikan Nasional tahun ini.
Orang Latin mengatakan, “Non scholae sed vitae discimus – Kita belajar bukan untuk sekolah tetapi untuk hidup.” Pepatah itu menyatakan kepada semua orang bahwa pendidikan merupakan bekal untuk menjalankan kehidupan. Pendidikan yang benar itu bukan sekedar untuk memenuhi angka-angka pada ijazah, namun pendidikan yang benar menjadi bekal dalam kehidupan. Dengan demikian, sangatlah bodoh jika seseorang menempuh pendidikan hanya untuk mendapatkan nilai tinggi pada ijazah. Pendidikan itu tidak ingin membuat orang menjadi pandai, tetapi pendidikan memungkinkan orang mampu beradaptasi dalam kehidupan karena pendidikan membekalinya dengan kebiasaan belajar. Oleh karena itu, sangatlah malang jika seseorang tidak menggunakan waktunya untuk belajar saat dia diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan.
Beberapa waktu yang lalu, dalam dunia pendidikan, diluncurkan sebuah jargon yang dikenal dengan PENDIDIKAN KARAKTER. Pendidikan karakter merupakan sebuah cita-cita pendidikan yang telah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan Nasional sejak tahun 2010 yang lalu. Pendidikan karakter ini meliputi 18 nilai keutamaan yang perlu direnungkan, dihayati, dan dipraktekkan dalam kehidupan kita. Pendidikan karakter pun dengan segera digembar-gemborkan oleh berbagai macam sekolah di setiap jenjang sebagai cara untuk berpromosi mendapatkan siswa. 
Namun perlu diingat, ada dua kunci yang mempengaruhi pendidikan karakter, yaitu PEMBIASAAN dan KETELADANAN. Pendidikan karakter membutuhkan pembiasaan karena pembiasaan akan membentuk cara hidup. Pembiasaan pun membutuhkan dasar filosofis. Oleh karena itu, dalam pendidikan karakter, perlu dijelaskan mengapa seseorang harus melakukan karakter tertentu. Ini akan membantu seseorang untuk terdorong melakukan keutamaan tersebut. Pendidikan karakter membutuhkan keteladanan karena keteladanan mendekatkan idealisme dengan kenyataan. Melalui teladan, seseorang menjadi tahu bahwa sebuah keutamaan ternyata dapat dilakukan dan bukan hanya di awang-awang. Oleh karena itu, pendidikan karakter membutuhkan teladan agar seseorang mendapat contoh bahwa orang lain pun bisa lebih dulu melakukan.
Keberhasilan seseorang ditentukan oleh karakter yang dimilikinya. Zig Ziglar mengatakan, “Adalah karakter yang membuat kita bangkit, komitmen yang mendorong kita melakukan sesuatu, dan disiplin yang memungkinkan kita maju.” Dalam tulisan ini, saya akan mengajak Anda sekalian belajar dari banyak orang yang telah lebih dulu mengabadikan hidupnya melalui kata-kata.

Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain

"Ilmu tanpa agama itu lumpuh dan agama tanpa ilmu itu buta"
- Albert Einstein -

“Menjadi seorang yang religius berarti dengan penuh semangat bertanya mengenai arti hakikat kita dan bersedia menerima jawabannya meskipun jawaban tersebut kadangkala menyakitkan”
- Paul Tillich -

Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan

“Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan”
- Thomas Jefferson -

“Kejujuran adalan kebijakan terbaik. Jika aku kehilangan kehormatanku, aku kehilangan diriku sendiri”
William Shakespeare -

“Jujur lahir dari kekuatan dan keberanian. Dusta lahir dari kelemahan dan kepengecutan”
- A. Mustofa Bisri -

Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

“Seseorang dikatakan religius jika dia bisa menghargai iman dan kepercayaan umat lain”
- Raimundo Panikkar -

“Bhinneka Tunggal Ika - Berbeda-beda tetapi tetap satu”
- Mpu Tantular -

Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan

“Dengan disiplin diri, segalanya menjadi mungkin”
- Theodore Roosevelt -

“Carilah kebebasan dan jadilah tawanan hasratmu. Carilah disiplin dan temukan kebebasanmu”
- Frank Herbert -

Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

“Latihan merupakan guru bagi semuanya”
- Gaius Julius Caesar Octavianus Augustus -

“Tidak ada rahasia untuk berhasil. Semuanya itu adalah hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kesalahan”
- Colin Powell -

“Empat langkah menuju sukses: Rencanakan dengan matang, persiapkan dengan sungguh-sungguh, lakukan dengan benar, dan lanjutkan terus-menerus”
- William Arthur Ward -

Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki

“Kreativitas hanyalah bagaimana cara menghubungkan antar hal”
- Steve Jobs -

“Manusia yang kreatif dimotivasi oleh hasrat untuk mencapai sesuatu dan bukan hasrat untuk mengalahkan orang lain”
- Ayn Rand -

Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

“Sakit dalam perjuangan itu hanya berlangsung sementara: bisa satu menit, satu jam, satu hari, atau satu tahun. Namun, jika Anda menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya”
- Lance Armstrong -

“Saya ingin sekali menyelesaikan tugas besar dan mulia, tapi kewajiban saya adalah menyelesaikan tugas-tugas mulia yang seolah-olah merupakan tugas besar dan mulia”
- Helen Keller -

“Dalam cakrawala ide, semuanya tergantung antusiasme. Namun, dalam tataran dunia nyata, semuanya bergantung pada ketekunan dan keuletan”
- Johann Wolfgang von Goethe -

“Pribadi Anda bukanlah sesuatu yang ditakdirkan, melainkan harus dibentuk terus-menerus melalui serangkaian pilihan atas tindakan”
- John Dewey -

Demokratis: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain

“Demokrasi adalah seni berpikir mandiri secara bersama-sama”
- Alexander Meiklejohn -

Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar

“Pengetahuan itu kebanggaan yang telah banyak dipelajari; kearifan adalah kerendahhatian yang tidak diketahui lagi”
- William Cowper -

“Pengetahuan didapat dari luar, sementara kebijaksanaan dari dalam”
- Alfred Lord Tennyson -

. Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya

“Kesejahteraan masyarakat adalah hukum tertinggi”
- Ignasius Joseph Kasimo -

Cinta Tanah Air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa

Cinta tanah air tidak cukup diwujudkan dengan mengibarkan bendera pada hari besar nasional. Cinta tanah air berarti berbakti untuk kemakmuran, keteraturan, dan kesejahteraan tanah air
- Albertus Soegijapranata -

Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain

“Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang sudah dicapai melainkan dengan tantangan yang telah dihadapi dan keteguhan hati untuk menjalani perjuangan mengatasi berbagai rintangan”
- Orison Swett Marden -

“Jika seseorang atau organisasi menganggap dirinya sudah meraih sukses, setelah itu tidak akan ada kemajuan lagi”
- Thomas J. Watson -

“Lakukan segala sesuatunya dengan penuh kecintaan. Itulah rahasia kualitas dan kesempurnaan”
- Gary Ryan Blair -

“Cita-cita adalah bahan bakar tungku perapian prestasi”
- Brian Tracy -

“Lebih baik mengerjakan meski tak sempurna, daripada tidak mengerjakan sama sekali”
- Robert Schuller -

Bersahabat/Komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain

“Kehebatan menghasilkan kemenangan dalam sebuah pertandingan, tapi kerjasama tim dan kecerdasan menghasilkan kemenangan dalam sebuah kejuaraan”
- Michael Jordan -

“Yang penting dalam komunikasi adalah mendengarkan apa yang tidak dikatakan”
- Peter F. Drucker -

“Jangan berharap didengarkan jika Anda sendiri tidak mau mendengarkan yang lain”
- Donal Neviaser -

“Kita memiliki dua telinga dan satu mulut supaya bisa mendengar lebih banyak daripada berbicara”
- Epictetus -

“Sangat sedikit yang bisa kita kerjakan sendirian; bersama-sama kita bisa mengerjakan lebih banyak”
- Helen Keller -

“Jangan pernah mendikte cara orang melakukan sesuatu. Katakan pada mereka apa yang perlu dilakukan dan mereka akan membuatmu terkejut dengan kecerdikan mereka”
- Jenderal George Smith Patton, Jr. -

Cinta Damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya

“Cinta itu hanyalah kemampuan mengubah seorang lawan menjadi seorang teman”
- Martin Luther King -

“Tidak ada perdamaian yang dapat dicapai lewat kekerasan. Perdamaian hanya dapat dicapai melalui pemahaman”
- Ralph Waldo Emerson -

Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

“Setiap orang yang tahu cara membaca mengetahui bagaimana memperbesar dirinya sendiri sendiri, signifikan dan menarik
Aldous Huxley -

“Membaca adalah alat yang paling dasar untuk membangun kehidupan yang baik”
- Joseph Addison -

“Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas”
- Muhammad Hatta -

“Perkembangan peradaban mustahil tanpa buku. Buku-buku adalah mesin perubahan, jendela di dunia” 
- Arthur Schopenhauer -

Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi

“Bumi bisa memenuhi semua kebutuhan manusia tapi tidak mungkin bisa memenuhi keserakahan mereka”
- Mahatma Gandhi -

“Perhatikan alam dengan sungguh-sungguh, maka Anda akan memahami segalanya dengan lebih baik”
- Albert Einstein -

Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan

“Anda akan menjadi orang yang paling berbahagia ketika memberikan sumbangan yang besar”
- Robert F. Kennedy -

Tanggung-jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa

“Tanggung jawab adalah harga sebuah kebesaran seseorang”
Winston Churchill -

“Manusia bertanggungjawab penuh terhadap  hakikat dan pilihan hidupnya”
- Jean-Paul Sartre -

“Menjadi manusia berarti mengambil tanggung jawab”
- Antoine de Saint-Exupery -

Pembelajaran mengenai karakter ini hanya mungkin terjadi jika sekolah menjadi "schola" seturut dengan makna aslinya dalam bahasa Latin. "Schola" memiliki arti tempat yang teduh. Tempat pendidikan seharusnya menjadi tempat yang teduh bagi para siswa dan guru untuk bersama-sama mendalami karakter-karakter dan melakukan pembiasaan-pembiasaan  yang telah diteladankan oleh tokoh dunia tersebut. Menjadi tempat yang teduh berarti bahwa sekolah-sekolah perlu dijauhkan dari berbagai kepentingan yang tidak ada hubungannya dengan pembinaan dan pendidikan orang-orang muda. 
Semoga permenungan singkat ini dapat menjadi masukan bagi kita semua. Selamat Hari Pendidikan Nasional. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar