Momen ini, bagi saya, tidak ingin saya rayakan sebagai suatu pencapaian. Namun, momen ini ingin saya gunakan untuk bersyukur atas karya Allah yang terjadi di Ruang Podjok selama sepuluh tahun ini... Saya, sebagai Penjaga Ruang Podjok, menyadari bahwa selama ini, yang terutama bekerja di Ruang Podjok adalah Allah sendiri. Ia menghembuskan nafas kehidupan agar terjadi aktivitas di Ruang Podjok. Ia menganugerahkan Roh Kudus kepada setiap pribadi yang pernah singgah di Ruang Podjok. Ia membimbing seluruh anggota dengan inspirasi yang luar biasa, terutama di tengah pandemi yang masih melanda dunia ini.
Oleh karena itu, tulisan ini mengambil judul "10 Tahun Ruang Podjok: Tidak Pernah Berhenti, Sementara Hanya Berganti Ruangan."
Mengapa saya memilih judul itu? Saya merasa bahwa judul ini sangat aktual dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda ini. Saya masih ingat bahwa pada kuartal pertama tahun 2020, dunia dipaksa berhenti untuk mencegah penyebaran wabah penyakit. Di situlah aktivitas Ruang Podjok secara fisik juga terhenti seiring dengan terhentinya aktivitas persekolahan yang sangat potensial menimbulkan kerumunan dan ditakutkan menjadi sarang penyebaran wabah. Saat itu, saya pun dipaksa untuk memasuki babak baru dalam pelayanan Ruang Podjok, yaitu pelayanan secara online. Apa-apa online... Seluruh kegiatan online... Inilah episode baru kehidupan pelayanan Ruang Podjok yang harus diterima dengan lapang hati... Bulan-bulan pertama masih terasa sulit... Namun, saya kemudian berpikir: kalau saya berhenti, pelayanan tidak akan berlanjut. Akhirnya, setelah Paskah tahun 2020, pelayanan kembali berjalan sesuai dengan anjuran dari pemerintah: yaitu secara online.
Saya menyangka bahwa aktivitas online akan berakhir pada akhir tahun 2020. Ternyata tidak, aktivitas online ternyata berlanjut sampai akhir tahun pelajaran. Oleh karena itu, di awal tahun pelajaran baru, saya membuat status dalam media sosial yang saya miliki tentang keberadaan Ruang Podjok: "Di tengah gelombang pandemi, kegiatan Kerohanian Katolik SMK Negeri 3 Surakarta tidak pernah berhenti... Hanya ruangannya saja yang berganti... Mari bergabung dan mencecap pengalaman para murid pertama saat bertemu dengan Yesus..." Bagi saya, status ini menunjukkan bagaimana Ruang Podjok tetap hadir melayani selama pandemi. Pandemi memang membuat aktivitas terbatasi, tetapi pandemi tidak boleh membuat manusia berhenti untuk melayani. Bagi saya, pandemi malah membawa berkah dalam pelayanan kerohanian ini. Pelayanan kerohanian ini boleh berkembang melalui cara baru untuk menyapa dan hadir di tengah siswa-siswi Katolik SMK Negeri 3 Surakarta.
Dari sudut pandang pribadi, pandemi telah membawa berkah bagi saya untuk mengembangkan diri dan pelayanan kerohanian ini. Ketika pandemi melanda, media online yang dulunya hanya berfungsi sebagai sarana dokumentasi menjadi tulang punggung untuk memberikan pelayanan. Internet dan konektivitas menjadi tumpuan yang dapat diandalkan dalam pelayanan kerohanian ini. Dalam pandemi pula, pelayanan kerohanian ini berkembang. Semula, pelayanan hanya berjalan melalui grup WhatsApp... Seiring perjalanan waktu, semakin banyak media sosial yang dirambah: Instagram dan Google Meet menjadi sarana untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan.
Satu setengah tahun pandemi ini, muncul sebuah pertanyaan dalam benak saya: Akankah kegiatan persekolahan bisa berjalan lagi seperti dulu? Banyak siswa berkerumun... Berbagai aktivitas bersama... Kegiatan yang begitu padat... Saya sendiri tidak tahu bagaimana akan menjawabnya. Nah, kalaupun dunia persekolahan tidak bisa kembali seperti dulu, paling tidak pelayanan kerohanian ini sudah bersiap diri untuk menghadapi situasi baru. Pengalaman mencecap pelayanan secara online bisa menjadi suatu alternatif yang terus dipilih ketika tidak dimungkinkan terjadi perjumpaan secara langsung oleh sejumlah besar orang dalam waktu yang sama. Bagi saya, pelayanan secara online mungkin akan terus digunakan. Lagipula, pelayanan secara online ini akan menjangkau mereka yang tidak terjangkau, menyapa mereka yang tidak tersapa, dan merengkuh mereka yang tidak terengkuh entah di manapun mereka.
Semua orang memang berharap bahwa situasi segera membaik. Semoga nantinya, kegiatan di Ruang Podjok bisa kembali terjadi secara fisik meskipun tetap ada kebiasaan baru yang wajib dilakukan. Sementara belum terjadi, Ruang Podjok Agama Katolik Skaga tidak pernah berhenti melayani, sementara hanya berganti ruangan...
Terimakasih Tuhan karena sudah menyelenggarakan kehidupan kami selama sepuluh tahun ini... Semoga Tuhan tetap berkenan memelihara seluruh aktivitas di Ruang Podjok Agama Katolik Skaga di tahun-tahun mendatang... Syukur kepada Allah...