Tahun Pelajaran 2013-2014 sudah berakhir tanggal 21
Juni yang lalu dengan penerimaan laporan hasil belajar. Setelah itu, sekolah
akan memasuki masa istirahat libur kenaikan kelas. Siswanya libur tapi gurunya
tetap masuk untuk membantu sekolah dalam menerima peserta didik baru maupun
mempersiapkan tahun ajaran baru. Baru sadar juga kalau sudah lama Penjaga
Podjok tidak menulis untuk mengisi halaman-halaman ini. Oleh karena itu,
Penjaga Podjok akan menuliskan kisah-kisah yang masih tersisa dari tahun
pelajaran kemarin.
Setelah mengantar teman-teman kelas XII menuju garis
akhir perjuangan mereka melalui Ujian Nasional di bulan April, Ruang Podjok
kembali mengadakan acara Perayaan Paska dengan ziarah dan bakti sosial. Tahun
ini, acara ziarah diadakan di Gua Maria Tritis Gunungkidul, Yogyakarta dan
bakti sosial diadakan di Panti Asuhan Anak Seribu Pulau Palur, Karanganyar.
Kedua acara tersebut berturut-turut dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Mei
2014. Kedua acara tersebut telah dapat berlangsung dengan sangat baik di bawah
koordinasi ketua panitia, Rina Handayani.
Gua Maria Tritis merupakan
gua alami dengan stalaktit dan stalaknit yang yang terletak di daerah Wonosari,
Gunungkidul, Yogyakarta. Adapun kata “Tritis” berasal dari kata dalam bahasa
Jawa yang berarti tetesan air. Kata ini diambil dari peristiwa menetesnya air
dari stalaktit di gua tersebut. Air yang menetes itu kemudian ditampung dan
digunakan sebagai obat. Gua ini dibiarkan alami dan terletak jauh dari perkampungan
penduduk. Awalnya, gua yang terkesan sunyi dan angker ditemukan oleh salah satu
anak SDK Sanjaya Giring. Ketika Romo Al. Hardjasudarma, S.J., Pastor Paroki St
Petrus Kanisius Wonosari, meminta sejumlah anak sekolah di SDK Sanjaya Giring,
3 km sebelah utara gua Maria Tritis, untuk membuat gua tiruan menjelang Misa Natal
pada tahun 1975, salah satu anak kemudian menyatakan bahwa ada gua alam yang
sangat indah tak jauh dari rumahnya. Tahun 1979, Gua Maria Tritis diresmikan
oleh Romo Lamers, S.J. dengan memasang patung Bunda Maria. Suasana di sekitar
Gua Maria Tritis sangat sunyi dan hening. Keheningan tersebut sangat terasa
pada saat melakukan prosesi jalan salib karena menelusuri jalan - jalan sunyi
dan lengang. Sejak pembangunan Gua Maria Tritis, tempat ini ramai dikunjungi
umat Katolik, khususnya selama bulan Mei dan Oktober.
Panti Asuhan
Anak Seribu Pulau juga dikenal sebagai Wisma Agape. Panti asuhan ini merupakan
salah satu panti asuhan Kristen yang berada di daerah Ngringo, Jaten,
Karanganyar. Panti yang berdiri pada tahun 2000 ini awalnya hanya merawat 2
orang saja. Seiring berjalannya waktu, saat ini Panti Asuhan Anak Seribu Pulau
ini telah merawat hampir 40-an anak dengan didampingi beberapa orang pengurus. Di
sini terdapat anak-anak dari balita sampai remaja dan mereka berasal dari
seluruh penjuru Indonesia. Ini merupakan ciri khas Panti Asuhan Anak Seribu
Pulau yang membedakan panti ini dengan panti asuhan lain. Meskipun anak-anak
yang dirawat di sini berasal dari suku bangsa dan ras yang berbeda-beda, mereka
semua dapat hidup rukun layaknya saudara kandung. Mereka dapat bermain bersama,
tertawa bersama, menangis bersama. Sungguh suasana kerukunan yang mengharukan
dan susah ditemukan di tempat lain. Di tempat ini, beberapa wakil dari
teman-teman Katolik dan Kristen SMK Negeri 3 datang untuk bergembira bersama
dan menyampaikan uluran kasih Paska.
Sayangnya, Penjaga Podjok
tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian acara ini. Yang bisa diikuti oleh
Penjaga Podjok hanya acara tanggal 10 Mei saat mengunjungi panti asuhan. Semua
itu dikarenakan Penjaga Podjok harus mengikuti Sosialisasi Kurikulum 2013 dari
Kantor Wilayah Kementrian Agama Propinsi Jawa Tengah mulai tanggal 6-9 Mei 2014
di Hotel Indah Palace Solo. Ada sekitar 40 orang guru Pendidikan Agama Katolik
dari SMA-SMK se-Karesidenan Kedu, Banyumas, dan Surakarta yang mengikuti
kegiatan ini. Dari Kota Surakarta, ada 4 utusan: dari SMA Negeri 5, SMK Negeri
6, SMK Negeri 3, dan SMA Santo Yosef. Penjaga Podjok sangat beruntung karena
menjadi salah satu utusan yang pertama kali boleh mencicipi materi seputar
Kurikulum 2013 ini. Materi sosialisasi ini menjadi modal bagi guru Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada
siswa-siswinya di tahun pelajaran yang baru.
Ada beberapa catatan yang
bisa dibagikan setelah mengikuti sosialisasi itu:
Pertama, Kurikulum 2013
merupakan pemahaman kurikulum sebagai sebuah proses. Kurikulum sebagai proses
mengadopsi tahap-tahap yang ada dalam Pedagogi Ignasian atau Pedagogi Reflektif.
Pedagogi Ignasian melibatkan 3 tahap, yaitu Melihat, Menilai, dan Melakukan
(See, Judge, Act).
Kedua, tujuan akhir dari
Kurikulum 2013 adalah Sikap, Ketrampilan, dan Pengetahuan yang Integral.
Ketiga, ada empat
kompetensi inti dalam Kurikulum 2013, yaitu Sikap Religius, Sikap Sosial,
Pengetahuan dan Aplikasi Pengetahuan. Dari kacamata Pasal 3 UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Sikap Spiritual membentuk karakteristik
“beriman dan bertakwa”, Sikap Sosial membentuk karakteristik “berakhlak mulia,
sehat, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab,” Pengetahuan membentuk karakteristik “berilmu,”
Ketrampilan membentuk karakteristik “cakap dan kreatif.”
Keempat, dalam Kurikulum
2013 ini, ada 4 karakteristik pembelajaran, yaitu 1) Menggunakan pendekatan
scientific, 2) Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak, 3) Menuntun
siswa untuk mencari tahu, dan 4) Menekankan kemampuan berbahasa sebagai aat
komunikasi pembawa pengetahuan, pemikiran logis dan sistematis, serta
kreativitas.
Kelima, dalam proses
pembelajaran, ada dua pendekatan yang dipakai dalam Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti, yaitu Pendekatan Scientific dan Pendekatan Kateketis.
Keenam, Pendekatan Scientific
dilakukan melalui tindakan-tindakan pembelajaran sebagai berikut: Mengamati,
Menanya, Mengeksplorasi, Mengasosiasi, dan Mengomunikasikan. Tindakan-tindakan
yang dilakukan siswa ini harus ada dalam setiap proses pembelajaran. Pendekatan
Kateketis mewadahi pengajaran iman yang sesuai dengan arahan Gereja Katolik
seturut Kitab Suci dan Tradisi.
Dalam tulisan ini, akan
dibagikan pula oleh-oleh Silabus Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Katolik untuk
Kelas X, Kelas XI, dan Kelas XII. Juga akan dibagikan contoh RPP baik dari
Kelas X maupun Kelas XI. Semuanya bisa dilihat dari link yang telah dicantumkan.
Sahabat-sahabat guru SD dan SMP yang
menginginkan file Silabus Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti menurut
Kurikulum 2013 untuk SD Kelas 1-6 dan SMP Kelas 7-9 dapat menghubungi saya,
baik melalui blog ini maupun melalui Facebook.
Inilah
kisah-kisah yang tersisa pada tahun pelajaran kemarin yang melengkapi seluruh
rangkaian kisah Ruang Podjok Agama Katolik Skaga. Terimakasih dan semoga
bermanfaat... Berkah Dalem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar