Tanggal 7 Oktober 2011,
dimulailah kegiatan di Warung Pojok dengan Ibadat Jumat Pertama. “Ibadat ini untuk membuka kegiatan Rokat
SMKN 3 Surakarta sekaligus menjadi Ibadat Jumat Pertama. Dalam bacaan hari ini,
kita diajak untuk BERSATU. Inilah yang diajarkan oleh Tuhan. Pertemuan seperti
ini diadakan dalam rangka memperkuat satu sama lain. Kebersatuan inilah yang
dialami oleh armada Kristen yang tengah menghadapi armada Muslim. Karena kalah
jumlah, armada Kristen pun berdoa bersama kepada Bunda Maria melalui Rosario.
Peringatan itulah yang kita kenangan pada hari ini. Bukan perangnya tetapi
kebersamaan dalam doa dan iman itulah yang ingin kita renungkan. Tujuan
kegiatan Rokat adalah membuat anggotanya dapat berani beriman dengan gembira.
Dengan demikian, seseorang tidak lagi takut menjadi orang Katolik. Untuk memberikan
nuansa khusus pada kegiatan ini, diusulkan untuk mengambil nama Maria Ratu
Rosario sebagai nama pelindung kegiatan Rokat SMKN 3 Surakarta.” Ibadat itu
menjadi titik tolak kegiatan Rokat SMK Negeri 3 Surakarta.
Masih di bulan Oktober
2011, tanggal 14, anggota keluarga Ruang Pojok diajak untuk belajar dan
mengeksplorasi pusat pemerintahan Gereja Katolik di Kota Vatikan, Roma, Italia.
Dalam kesempatan itu, penjaga pojok mengajak anggota keluarganya untuk melihat
film “Inside the Vatican”. Film yang diproduksi oleh National Geographic
Channel ini memuat informasi seputar Kota Vatikan yang menjadi pusat tata
pemerintahan Gereja Katolik. Film ini memang agak jadul karena dibuat saat Paus
Yohanes Paulus II masih menjabat sebagai Paus sekitar tahun 2000-an. Namun,
sebagai media pembelajaran, film ini masih sarat informasi bagi pemula yang
ingin mengenal Kota Vatikan dan pernak-perniknya sebagai pusat pemerintahan
Gereja di mana Paus bertahta dalam kota tersebut. Itulah yang membuat Kota
Vatikan disebut sebagai Kota Suci Vatikan. Karena disanalah ada Paus yang
menduduki Tahta Suci Gereja Katolik Roma.
Tanggal 21 Oktober 2011,
para anggota keluarga Ruang Pojok mengadakan Doa Rosario. Doa Rosario merupakan
doa yang khusus digunakan untuk menghormati Ibu Maria, Ibu Yesus yang telah
memperkenalkan Allah kepada orang yang beriman kepadaNya. Kesempatan Doa
Rosario ini sekaligus digunakan untuk mematangkan rencana Ziarah Pit-pitan yang
diadakan pada tanggal 23 Oktober 2011.
Minggu, 23 Oktober 2011,
para anggota keluarga Ruang Pojok mengadakan Ziarah Pit-pitan ke Gua Maria
Mojosongo, Purbowardayan, Solo. Sehari sebelumnya, kami bersepakat akan
berkumpul jam 06.30 pagi di depan gerbang SMK Negeri 3. Pagi itu, sekitar 8
orang bersama dengan penjaga pojok telah berkumpul di tempat yang disepakati.
Setelah tidak ada yang ditunggu, kami meluncur bersama-sama menuju tempat yang
telah disepakati sebelumnya, Gua Maria Mojosongo. Perjalanan memakan waktu
cukup lama karena ditempuh dengan sepeda angin atau dalam bahasa Jawa disebut “pit”
yang asalnya dari bahasa Belanda “fiets”. Kami bersepeda melewati Pasar Kliwon,
menuju Sangkrah, melewati Pasar Gede lalu ke arah utara. Etape menanjak dan
menurun mulai dilewati selepas Gereja Santa Maria Regina Purbowardayan. Namun,
semua itu terbayar sudah sesampainya kami di Gua Maria Mojosongo. Setelah
sejenak beristirahat, kami memulai doa devosi Jalan Salib. Ternyata, di
kompleks tempat ziarah telah menunggu beberapa guru yang meramaikan Ziarah
Pit-pitan itu. Ada Pak Fajar, Bu Susi,
Bu Herwi, dan Pak Chris. Setelah Jalan Salib, kami melanjutkan peziarahan
dengan mengikuti Ekaristi Novena yang menurut jadwal akan dipimpin oleh Bapa
Uskup Agung Semarang, Monsinyur Johannes Pujasumarta. Namun, ternyata Bapa
Uskup mempunyai kepentingan lain sehingga pemimpin Ekaristi digantikan oleh
Romo Vikaris Jendral, Romo Pius Riana Prabdi yang sekarang telah menjadi Uskup
Ketapang, Kalimantan. Ya tidak apa-apa... yang penting sudah mengikuti Ekaristi hari Minggu. Sekitar jam 1 siang,
kami pun meluncur pulang ke tempat tinggal masing-masing.
Bulan November 2011, pada minggu pertama, di Ruang Pojok diadakan Ibadat Jumat Pertama. Di bulan November itu pula, dimulailah Rapat Persiapan untuk Perayaan Natal Bersama Keluarga Besar Guru Siswa Kristiani SMKN 3 Surakarta. Kebetulan, yang mendapatkan jatah untuk mengelola acara Natal tahun ini adalah panitia di bawah koordinasi siswa-siswi Katolik meskipun dalam praktek semua siswa-siswi Kristiani terlibat.
Bulan Desember 2011, tidak ada kegiatan apa-apa karena sebagian besar bahkan hampir semua anggota keluarga Ruang Pojok ikut Ulangan Akhir Semester. Kesempatan ini menjadi kesempatan berdoa dan belajar untuk keberhasilan masing-masing dalam menempuh Ulangan Akhir Semester tersebut.
Bulan Januari 2012, kesibukan di Ruang Pojok diwarnai dengan persiapan Natal Bersama. Tadinya, Perayaan Natal bersama akan dijatuhkan pada pertengahan bulan Desember setelah Ulangan Akhir Semester. Namun, karena berbagai pertimbangan, terutama kegiatan sekolah dan Dinas Dikpora, Perayaan Natal Bersama dijatuhkan pada tanggal 21 Januari. Berikut ini adalah sekelumit catatan yang sempat dibuat Penjaga Pojok tentang kegiatan tersebut:
“Tepat
sehari menjelang Pekan Doa bagi Kesatuan Umat Kristen Sedunia, Sabtu (21/1),
siswa-siswi bersama para guru dan karyawan Kristiani SMK Negeri 3 Surakarta
merayakan Natal bersama. Acara tersebut dilaksanakan di aula SMK Negeri 3
Surakarta. Tahun ini, Natal bersama kembali dilaksanakan di lingkungan SMK
Negeri 3 Surakarta setelah beberapa tahun diadakan di luar sekolah. Diadakannya
kembali perayaan Natal di lingkungan SMK Negeri 3 Surakarta merupakan inisiatif
dari Ibu Kepala Sekolah, Ibu Dra. Sri Haryanti, MM. Hal ini dilakukan sebagai
pernyataan kepada masyarakat bahwa SMK Negeri 3 Surakarta merupakan sekolah
yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman. Sebagai bagian dari
bangsa Indonesia yang beragam, sekolah ingin mengajarkan kepada para siswa dan
guru untuk saling menghormati antar pemeluk agama di manapun berada.
Natal
bersama tersebut mengambil tema KWI dan PGI, “Bangsa yang berjalan dalam
kegelapan telah melihat terang yang besar” (Yes 9:1a) dan merupakan buah
kerjasama siswa-siswi yang beragama Kristen dan Katolik. Mereka bersama
membentuk panitia untuk mengadakan perayaan Natal bersama. Dalam perayaan tersebut,
hadir Romo Adolfus Suratmo dari Paroki San Inigo Dirjodipuran Surakarta untuk
memberikan renungan. Renungan Romo Suratmo berbicara mengenai gelar-gelar Yesus
yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia
merupakan pemenuhan nubuat yang telah disampaikan melalui pengantaraan para
nabi. Sebagai pengikut Kristus, kita diutus untuk ambil bagian dalam
gelar-gelar tersebut dan menjadi terang bagi sekitar kita. Setelah ibadat,
acara dilanjutkan dengan hiburan yang dimeriahkan oleh grup Lempung Ensemble
dari GUPDI Pasar Legi.”
Bulan Februari 2012, tidak
banyak kegiatan yang dilakukan. Hanya doa bersama beberapa kali. Selain itu,
anggota keluarga yang menduduki kelas XII mulai menempuh Ujian Praktek. Setelah
itu, mereka bertekun menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Sukses untuk
mereka yang menempuh ujian Nasional. Di sela-sela hari yang kosong tersebut,
sebagian anggota keluarga Ruang Podjok menyempatkan diri untuk menempuh
perjalanan ziarah menuju Gua Maria Palur. Gua Maria ini terbilang cukup unik
karena Ibu Maria bersemayam di tempat yang mirip Candi Sukuh. Ibu Maria di
Palur ini memiliki penampakan seperti patung Prajna Paramita di Candi Prambanan. Inilah simbol
inkulturasi. Gereja Katolik itu “katolik” karena dapat mewadahi berbagai macam
adat istiadat dan kebudayaan berbagai orang yang menjadi anggotanya. Ibu Maria,
pangungsen kawula, nyuwun pangestu Dalem.
Bulan Maret-April 2012, penjaga pojok tidak bisa banyak memantau kegiatan karena mengikuti aktivitas pendidikan dan latihan di Semarang. Untunglah masih ada Ketua Kerohanian Katolik terus mengkoordinir kegiatan-kegiatan yang ada di Ruang Podjok. Terima kasih kepada Dominica Tiffani karena kegiatan dapat terus berjalan dengan baik. Dalam bulan April itu, ada acara Paskah Bersama dengan aksi sosial pembagian telur. Acara tersebut dimulai dengan Kebaktian Bersama dan dilanjutkan dengan penerjunan personil untuk membagikan telur-telur.
Bulan Mei 2012, aktivitas
di Ruang Podjok mulai menggeliat lagi. Penjaga pojok sudah pulang kampung dari
badan pendidikan dan latihan. Di bulan Maria itu, kegiatan yang dilakukan
adalah doa-doa devosi yang khusus ditujukan kepada Ibu Maria. Selama beberapa
kali diadakanlah Doa Rosario bersama. Bertepatan dengan Masa Paska, diadakan
pula Doa Novena Roh Kudus. Novena Roh Kudus diadakan selama 9 hari setelah Hari
Raya Kenaikan Yesus ke Surga sampai menjelang Hari Raya Pentakosta. Selama 9
hari tersebut, anggota Ruang Podjok bersekutu dalam doa pada jam 12 siang untuk
memohon karunia Roh Kudus.
Hari Pertama: agar dapat “Berbagi Sukacita”
Allah Bapa yang
mahakuasa, Engkau telah mengutus Roh-Mu sehingga dukacita berubah menjadi sukacita.
Semoga berkat Roh Kudus-Mu, kami tak lagi
terbelenggu oleh ketakutan dalam dunia ini. Kami pun percaya Engkau senantiasa
menjaga kami. Siapkanlah diri kami untuk menjadi tanah yang subur agar dapat
mendengarkan Sabda-Mu dan membagikannya
dengan sukacita dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin
Hari Kedua: agar dapat “Berbagi Harapan”
Allah Bapa yang sumber harapan, berilah kami
pengharapan yang teguh, sehingga kami juga menjadi utusan harapan bagi orang
lain. Dengan terang Roh Kudus-Mu, semoga kuasa-Mu senantiasa mendorong dan
menyemangati kami untuk dengan tekun berbagi harapan dengan sesama kami,
terlebih yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan cacat demi Kristus Tuhan
kami. Amin
Hari Ketiga: agar dapat “Berbagi Firman”
Allah Bapa di surga,
Engkau mengutus Putera-Mu menjadi Sabda yang menjelma. Semoga kami yang berkumpul atas nama-Nya makin
mengenal Engkau satu-satunya Allah dan mengenal Yesus Kristus yang tetap
mendoakan kami semua agar melulu menjadi milik-Mu. Semoga kami semua berupaya agar
semakin dapat menuruti firman-Mu dalam Kristus Tuhan kami. Amin
Hari Keempat: agar dapat “Berbagi Damai”
Allah sumber kedamaian. Engkau menghendaki agar hidup di bumi ini penuh
kedamaian yang dibawa oleh Putera-Mu dan bukan damai yang diberikan oleh dunia. Damai dunia membuat diri, keluarga, dan masyarakat kami menemukan damai palsu. Semoga kami
semakin dapat berbagi damai yang dari-Mu, damai yang sejati dalam Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
Amin
Hari Kelima: agar dapat “Berbagi Pengampunan”
Allah yang
mahakudus dan mahapengampun, semoga kerahiman-Mu
semakin menguasai kami agar kami menjadi lambang kehadiran
kerahiman-Mu dengan berani saling mengampuni di
tengah dunia yang dikuasai oleh
dendam dan kebencian diantara sesama, kelompok dan agama, bahkan diantara
bangsa dan negara. Semoga kuasa pengampunan-Mu dapat menembus dan menghancurkan
benteng kebencian kami, demi darah Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
Amin
Hari Keenam: agar dapat “Berbagi Persaudaraan Sejati”
Allah yang mahaesa,
Engkaulah Bapa bagi semua orang dan satu-satunya Bapa
bagi manusia. Ikatan persaudaraan antar manusia itulah yang ingin kami perjuangkan. Semoga diri kami dan seluruh gereja
tidak dikurung oleh semangat ingat diri.
Namun, berkat bantuan Roh-Mu, kami boleh mewartakan,
memperjuangkan, dan melaksanakan
kehidupan persaudaraan sejati dalam hidup, pergaulan dan karya kami. Bantulah kami untuk mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas
dan bersatu padu dalam cinta dan dapat menjadi tanda persaudaraan sejati dalam Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
Amin
Hari Ketujuh: agar dapat “Berbagi Waktu dan Kehadiran”
Allah yang
mahakudus, curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam diri kami, sehingga kami dapat hadir bagi
siapapun yang membutuhkan. Kami menyadari bahwa kami semakin terhimpit oleh kesibukan sehingga kurang
punya waktu untuk berbagi diri dalam keluarga
maupun kehidupan umat di lingkungan kami, lebih-lebih dalam pelayanan bagi kehidupan paroki dan masyarakat.
Semoga kami dapat lebih menyisihkan waktu dan menyempatkan hadir dalam
kehidupan bersama atas nama Yesus Kristus,
Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Hari Kedelapan: agar semakin “Berbagi Tanggung-jawab”
Allah, Engkau telah
mengutus Yesus Kristus Putera-Mu
untuk berkarya dalam dunia. Yesus pun mengutus para
murid-Nya dalam kuasa Roh Kudus dalam memikul tanggung jawab menjadi pembawa
kabar baik ke seluruh muka bumi. Semoga rasa tanggung jawab kami untuk
menegakkan semangat Yesus dalam berbagi tanggung
jawab menyelenggarakan kehidupan bersama, makin hari makin merata ke seluruh
warga sekolah, lingkungan, wilayah
dan paroki bersama Roh Kudus
sang pemersatu dalam diri Yesus Kristus,
Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
Hari Kesembilan: agar makin dapat “Berbagi Pelayanan Murah Hati”
Allah
yang murahhati,
Yesus memberikan ajaran
untuk ‘bermurah hati sebagaimana Bapa di surga murah hati’ sekaligus memberi teladan
menjadi pelayan bagi semua orang. Semoga kami semua semakin dapat meresapi
semangat pelayan yang murah hati dan melaksanakannya dengan hati gembira seperti
Kristus Tuhan kami. Amin
Akhirnya, kami hanya bisa
mendaraskan syair ini: “Utuslah RohMu ya Tuhan dan jadi baru seluruh muka
bumi.”
Bulan Mei merupakan bulan
penutup kegiatan tahunan Ruang Podjok. Setelah itu, anggota Ruang Podjok
masing-masing bertekun belajar dan berlatih untuk menghadapi Ulangan Kenaikan
Kelas. Syukurlah semua anggota dapat naik kelas dan lulus dengan baik.
Inilah catatan tahun kesatu Ruang Podjok SMK Negeri 3 Surakarta. Mari berdoa dan berharap agar ke depan menjadi semakin baik dan baik. “Allah yang telah memulai pekerjaan baik di antara kita akan menyelesaikannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar