Beberapa
hari menjelang Tahun Pelajaran Baru 2017/2018, datanglah permintaan dari Kantor
Kementrian Agama Kota Surakarta kepada Penjaga Podjok untuk memberikan materi
peningkatan kompetensi guru bagi Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kota Surakarta yang dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Juli 2013 di Hotel Sarila
Solo. Dalam acara itu, Penjaga Podjok diminta membagikan hasil pelatihan yang
didapatkan pada bulan Mei di @ HOM Platinum Hotel, Jogjakarta.Hari
H pun tiba. Kamis (13/07/2017), Penjaga Podjok datang pagi-pagi untuk
mempersiapkan diri. Dalam kesempatan itu, Penjaga Podjok diminta untuk
membawakan dua materi, yaitu Literasi dalam Pembelajaran Agama Katolik dan
Penilaian Kurikulum 2013 Terbaru. Materi Literasi sebenarnya sudah lama
diperkenalkan. Sudah sejak Mei 2016, gerakan ini disampaikan kepada para guru
untuk dilaksanakan di sekolah. Selama setahun, ada berbagai pembelajaran
mengenai Literasi. Mulai tahun ini, Literasi diterapkan dalam pembelajaran
Agama Katolik. Literasi dimengerti sebagai kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan informasi
secara cerdas. Literasi dianggap merupakan inti
kemampuan dan modal utama bagi siswa maupun generasi muda dalam belajar dan
menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Dengan Literasi, kaum muda dibekali dengan
kemampuan membaca dan memahami bahan belajar agar dapat mengembangkan
kompetensinya secara mandiri.
Dalam
materi Literasi, Penjaga Podjok mengajak pada peserta untuk bersama-sama
berpikir mengenai implementasi atau penerapan literasi dalam pembelajaran.
Mengapa begitu? Karena belum ada contoh yang dapat diacu berkenaan dengan pembuatan
dan pelaksanaan proses pembelajaran yang melibatkan literasi. Solusi yang
ditawarkan adalah memasukkan literasi dalam proses 5 M. Adapun alurnya adalah
sebagai berikut: Guru
diajak untuk menggunakan
proses literasi sejak tahap awal, yaitu Mengamati. Guru dapat menyiapkan
sebuah “teks” yang cukup relevan untuk memancing minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Teks tidak harus dalam bentuk tulisan, tetapi juga dapat
berbentuk media, gambar, grafik, foto atau
perangkat multimedia yang
berhubungan dengan materi.Setelah guru menyajikan “teks” kepada siswa, guru
dapat mengamati sikap siswa terhadap “teks” tersebut dengan beberapa indikator
berikut ini: 1) apakah siswa dapat mengidentifikasi informasi yang relevan dengan
materi, 2) apakah siswa menanyakan istilah-istilah atau peristiwa yang sulit
dipahami, 3) apakah siswa dapat membuat simpulan sementara atas teks. Langkah
yang dilakukan oleh siswa ini dapat diintegrasikan dalam tahap Menanya.
Tahap ketiga adalah Mengumpulkan
Informasi.
Ini adalah tahap yang paling memungkinkan untuk melibatkan literasi secara
optimal. Dalam tahap ini, guru berperan untuk
menyediakan informasi selengkap mungkin dan sebanyak mungkin yang dapat diakses
oleh siswa sebagai pendukung dalam proses belajar. Namun, tahap ketiga ini
mungkin juga yang paling tidak
memungkinkan untuk melibatkan literasi secara optimal karena alasan keterbatasan ini itu dan
sebagainya. Yang pertama-tama dapat dilakukan adalah jadikan
diri sendiri
kaya akan bahan bacaan...Lanjut ke tahap keempat, Mengasosiasi,
siswa dilibatkan untuk menemukan sesuatu dari kekayaan bacaan yang diberikan
pada tahap ketiga. Guru dapat mengamati apakah siswa: 1) membuat ringkasan, 2)
mengevaluasi teks, 3) mengonfirmasi, merevisi, atau menolak simpulan sementara
yang mereka bentuk ketika berada dalam tahap Mengamati.
Tahap terakhir, Mengomunikasikan, siswa dilibatkan untuk
bisa mengomunikasikan hasil pembelajaran yang mereka dapatkan. Guru dapat
mengamati apakah siswa: 1) membahasakan pengertahuan dalam bahasanya sendiri,
2) memahami benar pengetahuan yang diperoleh, 3) menggunakan moda lain untuk mengomunikasikan
pengetahuan.
Inilah alternatif solusi yang dapat dipaparkan untuk mengimplementasikan literasi dalam pembelajaran.
Setelah memaparkan literasi dalam pembelajaran, Penjaga Podjok pun membawakan materi yang kedua, yaitu Penilaian Terbaru dalam Kurikulum 2013. Dua tahun lalu, Penjaga Podjok pernah juga membawakan materi tentang Penilaian Kurikulum 2013. Ada hal-hal yang baru yang disampaikan dalam pemaparan tahun ini. Memang demikianlah, pembelajaran harus selalu berubah dan berkembang seiring perkembangan zaman. Terima kasih atas kepercayaan dari Kantor Kementrian Agama Kota Surakarta yang telah memberi mandat kepada Penjaga Podjok untuk menyampaikan materi dalam Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Agama Katolik Kota Surakarta... Semoga yang sedikit ini boleh membantu teman-teman guru untuk bersama-sama berkembang demi pelayanan yang lebih baik...
Inilah alternatif solusi yang dapat dipaparkan untuk mengimplementasikan literasi dalam pembelajaran.
Setelah memaparkan literasi dalam pembelajaran, Penjaga Podjok pun membawakan materi yang kedua, yaitu Penilaian Terbaru dalam Kurikulum 2013. Dua tahun lalu, Penjaga Podjok pernah juga membawakan materi tentang Penilaian Kurikulum 2013. Ada hal-hal yang baru yang disampaikan dalam pemaparan tahun ini. Memang demikianlah, pembelajaran harus selalu berubah dan berkembang seiring perkembangan zaman. Terima kasih atas kepercayaan dari Kantor Kementrian Agama Kota Surakarta yang telah memberi mandat kepada Penjaga Podjok untuk menyampaikan materi dalam Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Agama Katolik Kota Surakarta... Semoga yang sedikit ini boleh membantu teman-teman guru untuk bersama-sama berkembang demi pelayanan yang lebih baik...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar